Meta Perkirakan 10 Persen Pendapatannya Terdampak Penipuan

foto/istimewa

sekilas.co – Perusahaan teknologi Meta diberitakan memproyeksikan bahwa 10 persen dari pendapatan tahunannya berasal dari scam atau iklan palsu di platformnya.

Menurut laporan Reuters yang dikutip oleh TechCrunch pada Kamis (6/11), pada 2024 Meta memproyeksikan 10 persen dari total pendapatan tahunannya, yang mencapai 16 miliar USD, bersumber dari iklan palsu di aplikasinya.

Baca juga:

Dokumen yang diakses Reuters menunjukkan bahwa selama tiga tahun, Meta gagal melindungi pengguna dari iklan yang mempromosikan perjudian ilegal, skema investasi, dan produk medis terlarang.

Iklan-iklan palsu ini berpura-pura menawarkan produk atau layanan yang tidak nyata dan kemungkinan bertujuan untuk meminta pembayaran dari pengguna yang kurang berhati-hati.

Meta telah memiliki sistem untuk mendeteksi kemungkinan suatu iklan adalah penipuan, namun sistem tersebut hanya menonaktifkan akun pengiklan jika sudah 95 persen yakin bahwa pengiklan benar-benar melakukan penipuan.

Jika tidak, Meta akan mengenakan biaya lebih tinggi kepada pengiklan yang dicurigai melakukan penipuan untuk mencegah mereka membeli lebih banyak iklan.

Namun, apabila pengiklan tetap membayar biaya iklan yang lebih mahal, hal ini justru merugikan Meta.

Menurut laporan Reuters, Juru Bicara Meta, Andy Stone, mengklaim bahwa dokumen yang diakses Reuters “menyajikan pandangan selektif yang mendistorsi pendekatan Meta terhadap penipuan dan scam.”

Stone menyebutkan bahwa dalam 18 bulan terakhir, Meta berhasil mengurangi laporan pengguna terkait iklan penipuan hingga 58 persen dan menghapus lebih dari 134 juta iklan penipuan dari platformnya.

Artikel Terkait