OpenAI Bersama Microsoft Rencanakan Jadi Perusahaan Publik

OpenAI mengumumkan telah mencapai kesepakatan awal yang bersifat non-binding dengan Microsoft terkait revisi kemitraan, yang membuka jalan bagi konversi unit for profit OpenAI menjadi Public Benefit Corporation (PBC).

Jika disetujui oleh regulator negara bagian, langkah ini akan memungkinkan OpenAI untuk menggalang modal baru dari investor sekaligus membuka peluang menjadi perusahaan publik.

Baca juga:

Mengutip Tech Crunch, Ketua Dewan OpenAI, Bret Taylor, menyatakan bahwa yayasan nonprofit OpenAI tetap akan mengendalikan operasi perusahaan dan memperoleh saham di PBC dengan valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS.

Dalam pernyataan bersama, OpenAI dan Microsoft menegaskan bahwa dokumen yang diteken masih berupa nota kesepahaman (MoU) dan belum memiliki kekuatan hukum, tetapi mencerminkan niat kedua belah pihak untuk melanjutkan kemitraan.

“Microsoft dan OpenAI telah menandatangani nota kesepahaman yang tidak mengikat untuk tahap berikutnya dari kemitraan kami. Kami sedang aktif bekerja menyelesaikan rincian kontrak dalam perjanjian definitif,” tulis keduanya.

Kesepakatan ini menandai berakhirnya negosiasi yang berlangsung selama beberapa bulan antara kedua perusahaan. Berbeda dengan sebagian besar startup, OpenAI dikendalikan oleh dewan nonprofit. Struktur yang unik ini memungkinkan dewan OpenAI memecat CEO Sam Altman pada 2023.

Altman kemudian kembali menjabat beberapa hari kemudian, sementara banyak anggota dewan mengundurkan diri. Meski begitu, struktur tata kelola tersebut tetap berlaku hingga kini.

Berdasarkan kesepakatan saat ini, Microsoft memperoleh akses prioritas ke teknologi OpenAI sekaligus menjadi penyedia utama layanan cloud.

Namun, ChatGPT kini telah berkembang jauh dibandingkan saat Microsoft pertama kali berinvestasi pada 2019, dan OpenAI dikabarkan berupaya mengurangi kendali penyedia cloud tersebut dalam negosiasi terbaru.

Dalam setahun terakhir, OpenAI menandatangani sejumlah kesepakatan untuk mengurangi ketergantungannya pada Microsoft.

OpenAI baru baru ini menandatangani kontrak senilai 300 miliar dolar AS dengan penyedia cloud Oracle untuk jangka waktu lima tahun mulai 2027. Selain itu, OpenAI juga bermitra dengan konglomerat Jepang SoftBank dalam proyek pusat data Stargate senilai 50 miliar dolar AS.

Taylor menyatakan bahwa OpenAI dan Microsoft akan terus bekerja sama dengan Jaksa Agung California dan Delaware terkait rencana transisi ini, yang berarti kesepakatan tersebut masih memerlukan persetujuan regulator sebelum dapat berlaku.

Dalam gugatan Elon Musk terhadap OpenAI, yang menuduh Sam Altman, Greg Brockman, dan perusahaan meninggalkan misi nonprofit, transisi menuju model for profit juga menjadi titik panas. Pengacara Elon dalam gugatan tersebut berupaya menggali informasi terkait negosiasi OpenAI dan Microsoft mengenai transisi ini.

Musk sebelumnya juga mengajukan tawaran akuisisi senilai 97 miliar dolar AS untuk OpenAI pada awal tahun ini, namun segera ditolak oleh dewan perusahaan. Meski begitu, beberapa pakar hukum menilai tawaran Elon berpotensi meningkatkan valuasi saham nonprofit OpenAI.

Namun, berdasarkan kesepakatan baru ini, porsi saham nonprofit dalam OpenAI PBC justru lebih besar dibanding tawaran Musk.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah organisasi nonprofit seperti Encode dan The Midas Project menentang transisi OpenAI menjadi for profit, dengan alasan bahwa langkah tersebut mengancam misi perusahaan untuk mengembangkan AGI demi kesejahteraan umat manusia.

OpenAI merespons dengan mengirim surat panggilan ke beberapa kelompok tersebut, menuding mereka didanai oleh pesaing, terutama Musk dan CEO Meta, Mark Zuckerberg. Encode dan The Midas Project, bagaimanapun, membantah tudingan itu.

Artikel Terkait